" Kifarah adalah balasan Allah di dunia akibat dosa yang dilakukan oleh seorang hambanya, juga ujian-ujian Allah itu boleh berlaku, yang mungkin melibatkan kematian oleh yang dikasihi, kehilangan harta benda ataupun penyait, tidak kira sama ada penyakit tersebut berlaku dalam tempoh masa yang lama ataupun sekejap bergantung kepada ketentuan (qada') Ilahi atau buat selama-lamanya sehingga mati. Selagi ketentuan (qada') bagi sakit itu belum menepati qada' Allah, maka sakit (kifarah) tadi tidak akan sembuh biarpun pelbagai usaha dilakukan oleh manusia. Jelas di sini membuktikan bahawa ada di antara penyakit itu akan sembuh dengan sendiri biarpun tanpa usaha manusia untuk mendapatkan kesembuhan ataupun tidak akan sembuh biarpun banyak usaha untuk menyembuhkannya telah dilakukan "
Allah berfirman di dalam surah At-Tagaabun, ayat 11 yang bermaksud:
"Tidak ada kesusahan (atau bala bencana) yang menimpa (seseorang) melainkan dengan izin Allah; dan sesiapa yang beriman kepada Allah, Allah akan memimpin hatinya (untuk menerima apa yang telah berlaku itu dengan tenang dan sabar); dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu".
Hadis riwayat Bukhari dan Muslim
"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya"
Subhanallah, betapa Allah itu Mulia dan Baik Hati terhadap kita. Jadi, jangan pandang sakit itu sebagai penderaan dan jangan pula mudah berburuk sangka kepada Allah. Bahkan sebaiknya kesakitan atau musibah itu dipandang sebagai nikmat untuk Allah membersihkan diri kita daripada segala dosa dan noda. Bersyukurlah dan ucaplah Alhamdulillah ke atasNya.
“Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya”. (HR. Al-Hakim I/348, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Shohih Jami’is Shoghir no.1870).
“Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka”. (HR. Al-Bazzar, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Silsilah al Hadiits ash Shohihahno. 1821).
“Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi”. (HR. Muslim no. 2575).
Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah menyukai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang redha maka baginya keredhaan, dan barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan”.(HR. Tirmidzi no. 2396, Ibnu Majah no. 4031, dihasankan Syeikh Albani dalamShohih Sunan Tirmidzi II/286).
aku selalu menjadikan ayat ni sebagai pegangan.. "Allah tidak akan menguji seseorang melainkan sesuai dgn kesanggupannya..." ayat 286 surah al Baqarah
"Hai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersedia dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung." [Ali Imran: 200]
notakakikudibibirmu :
sabar, sabar, sabar.. hikmah sabar itu terlalu banyak.cuma kita sebagai manusia sering lupa termasuk lah aku........tentang nikmat sakit...... astaghfirullah.
0 kritikan membina dan membinasakan:
Post a Comment